Minggu, 13 Juni 2010

Wasilah

Maka oleh sebab itu kita pun BERDZIKIR TIDAK bersuara, sesuai dengan Firman Allah :



KETERANGAN GAMBAR :

GAMBAR I :

H = Adalah Jasad Bani ADAM yang MURSYID
M = Adalah Rohani Bani ADAM yang MURSYID
Bentuk H dan M adalah sama/serupa.

ISI H = Jasad = Darah Daging

ISI M = Ruh berisi Gabungan Ruh Ahli Silsilah yang 35 ( AULIA-AULIA ALLAH PILIHAN) yang tergabung bersatu dengan Arwahul Muqaddasah Rasulullah, yang berisi :

Nur Illahi = Wasilah Allah = The link to God, TALI ALLAH HAQIQI ( Yang Bathin) LANGSUNG datangnya dari SISI ALLAH SWT, Penuh dengan Getaran Getaran dari Kalimah-Kalimah Allah yang maha cemerlang/Maha Ultra Sonoor = Maha Dahsyat, Tak Berhuruf, Tak Bersuara.

Maka oleh sebab itu kita pun BERDZIKIR TIDAK bersuara, sesuai dengan Firman Allah :

Q.S. Al A�raaf, Ayat 205 :

�Dzikirlah akan Tuhanmu dalam hatimu, serta merendahkan diri dan tunduk dan bukan dengan suara terdengar, waktu pagi dan petang hari, dan janganlah engkau termasuk orang � orang yang tidak berdzikir (lalai tidak ingat)

Jika melalui MIC nya = Lisan Rasulullah baru bersuara isinya dan bunyinya

Ayat-Ayat Al Qur�an = (Wasilah Zahir = Tali Allah yang Zahir) JADI SAMA SEKALI TIDAK SERUPA DENGAN BERHALA BERHALA ZAMAN NABI NUH, NABI IBRAHIM, DAN LAIN LAIN, SEPERTI DISANGKA SI AWAM.

GAMBAR II :

H1 = Adalah Jasad Si Murid

M1 = Adalah Ruh Sang Murid

H Menjadi H1 dengan ilmu ilmu Agama melalui lisan H; dan H1 menerima ajaran itu melalu telinga, H1 menjadi baik, menjadi Islam pada alam sadar, mentalnya dan lain lain.

Dalam munajat ke HADIRAT ALLAH M1 ( Rohani murid) menghubungkan DIRI pada WASILAH ALLAH yang berada pada M = Gabungan Rohani Aulia-Aulia Allah Pilihan + Rohani Rasulullah dimana ada WASILAH ALLAH, hingga dzikir si murid LANGSUNG terkirim sampai pada SISI ALLAH dan dari sisi Allah �Membalas�-nya dengan mengisi Ruh si Murid LANGSUNG, sekali lagi LANGSUNG dengan Nur Dzikir Allah.

Q.S. Al Baqarah, Ayat 152 :

�Dzikirlah kamu kepada-KU, niscaya AKU Dzikir kepadamu dan bersyukurlah kamu kepada-KU dan janganlah kamu mengingkari nikmat-nikmatKU.

LANGSUNG! Dikatakan LANGSUNG, karena ujung TALI ALLAH, yang dikatakan WASILAH ALLAH sudah berada dalam ARWAHUL MUQADDASAH SANG AULIA ALLAH dan RASULULLAH yang sedang menunggu.

PENJELASAN :

menuju Arwahul Muqaddasah Rasulullah, dan mengisinya dengan Kalimah � Kalimah Allah; kemudian Arwah Rasul bergabung dengan Arwahul Muqaddasah para aulia � aulia Allah beserta isinya yaitu Kalimah � Kalimah Allah dan kemudian bergabung pula dengan ARWAH sang MURSYID dan mengisinya dengan KALIMAH � KALIMAH ALLAH, Jadi yang dinamakan WASILAH ALLAH inilah dia, yaitu KALIMAH � KALIMAH ALLAH yang berada dalam ARWAH SANG GURU, jadi bukan menggambar-gambarkan wajah Guru, seperti yang disangkakan oleh mereka yang awam!.

Dan Kalimah Allah yang berada dalam ARWAH SANG GURU adalah Kalimah Allah yang berada dalam ARWAH RASULULLAH LANGSUNG DARI ALLAHU SUBHANAHUWA TA�ALA.

Begitu Sang Murid menggabungkan Ruh-nya dengan Ruh Sang Guru dan berdzikir, maka Dzikirnya turut berresonansi/berfrekwensi dengan dzikir Rasul maka LANGSUN dibalas ALLAH dengan KURNIA yang tak ada taranya.

Q.S. Al Baqarah, Ayat 152 :

Dzikirlah kamu kepada-KU, niscaya AKU Dzikir kepadamu dan bersyukurlah kamu kepada-KU dan janganlah kamu mengingkari nikmat-nikmatKU.�

KOMENTAR :

Jadi jelas ternyata, sejelas jelasnya, dalam Firman Allah ini : bahwa dzikir kita terhadap Allah, jika memakai Rukun dan Syaratnya/dengan memakai metodologinya yang tepat, yaitu dengan memakai 3 faktor :

Tarikat, Metode Berdzikir

Wasilah, Tali Allah Hakiki (Faktor

Mursyid, Si Pewaris/Si Penghantar Wasilah ALLAH dari Rasulullah.

Bahwa dzikrullah kita itu menyebabkan Wasilah Allah tersebut turut bergetar, yang langsung pula mengirim getaran getaran Dzikrullah kita terhadap Allah SWT itu dan detik itu pula dari sisi Allah SWT langsung pula mendapat Balasan, yang tak dapat dihitung Akbarnya. Yaitu Dzikir Allah dari Allah yang diberikannya sendiri, Dzikrullah yang mempunyai syafaat sebanyak bintang dilangit dan sebanyak pasir dilautan, dzikir dari Allah sendiri yang membawa Rahmat tak terhingga banyaknya, tak habis habisnya, dzikrullah yang HIDUP dan yang HAQ dari YANG MAHA HIDUP dan YANG MAH HAQ yang diiringi dar dikawal oleh jutaan Malaikat! Rahmat dan kurnia mana jelas turut menyilimuti si Pendzikir itu sendiri! (jadi bukan pula karena �Jayanya� Dzikir kita sendiri, tetapi karena hebatnya dzikir dari Allah SWT semata mata juga memberi bekas!. Dan yang berjaya!).

Itulah dia yang merupakan Kurnia terbesar bagi kita dari Allah SWT, yang disebutkan Tuhan dalam lanjutan Ayat itu juga : � Bersyukurlah engkau kepada � Ku, dan sadarlah engkau akan nikmat-nikmat-KU�! Niscaya orang yang mendapat Kurnia Akbar seperti yang tersebut diatas, meraih kemenangan Dunia dan Akhirat yang tak dapat dinilai besarnya dan yang tiada taranya! Inilah dia salah satu yang merupakan HAKIKAT Kemenangan Dunia Akhirat bagi kita dalam ber Agama Islam Mulia Raya! WALADZIKRULLAHI AKBAR, Fazkurullaaha la�allakum tuflihuun! Man kaana aakhiru kalaamihi Laa ilaa ha illallah dakhalal jannah!.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillaahilhamd.

Assalamu �alaikum Warahmatullaahi wa barakatuh.

Q.S. Al A�raaf , Ayat 205 :

�Sebutlah Tuhanmu dalam hatimu, serta merendahkan diri dan tunduk, dan bukan dengan suara terdengar, waktu pagi dan petang hari, dan janganlah engkau termasuk orang yang tidak berdzikir (tida ingat = lalai)�

Saran kami terakhir sekali sebagai salam perpisahan kami ialah ; kami ingin menyampaikan sepatah dua kata untuk kebaikan kita bersama yaitu : Kalau saudara-saudaraku kaum muslimin telah membaca naskah ini, yang diuraikan secara ilmiah teknologis, yang membawa kemenangan Islam dengan nyata secara gilang gemilang untuk seluruh dunia, maka haraplah mereka; saudara � saudara saya yang selama ini �mendiskreditkan� tarikat ini, menahan akan dirinya, karena yang diperburuk burukkannya/yang disyakwasangkakannya adalah termasuk Firman Allah murni yang diuraikan secara Teknologi, karena kita tahu semua, bahwa menyangkal Firman Allah, sadar atau tidak sadar, adalah besar sekali dosanya.

RESUME dan TAMBAHAN :

1. SYARI�AT : Masih berupa kuliah � kuliah saja/Cerita-Cerita/Ceramah, Khotbah-khotbah, Jelas BELUM BERHASIL, karena BELUM DILAKSANAKAN, belum diperjuangkan secara gigih, (Baru pada taraf keyakinan ilmiah saja = ilmu yakin dan ainal yakin), oleh sebab itu BELUM TERUJUD ILMU TAUHID YANG SEBENAR � BENARNYA dan BELUM PULA MEMPEROLEH KEMENANGAN. ( Ilmu yakin dan ainal yakin adalah masih �dusta� belum lagi merupakan kebenaran yang Faktuil, HAQQUL yakin baru BENAR).

2. TARIKAT : Cara/Metode Pelaksanaan TEKNIS untuk mencapai HAKIKAT ILMU TAUHID itu, untuk mencapai HAQQUL YAKIN-nya; Tarikat adalah juga masa PEJUANGANNYA (jatuh bangun-nya dalam perjuangannya, dalam Pertempuran-nya melawan IBLIS, yaitu membersihkan DIRI yang BATHIN secara tuntas/total dari semua ANASIR ANASIR IBLIS, dari semua gelombang � gelombang dan pengaruh � pengaruh IBLIS dalam diri, barulah ia mendapat kemurnian TAUHID dalam ber � IBADATH dan dalam ber-AMAL, BARULAH TERCAPAI REALITA TAUHID yang sebenarnya yaitu : KEMENANGAN HAKIKI KEKAL DAN ABADI, karena Kalimah ALLAH TELAH PENUH BERSEMAYAM dalam DIRI BATHIN/HATI sanubarinya, hingga barulah ia mampu mencapai pelaksanaan SHALAT yang benar � benar Khusuk, yang membawa Kemenangan Dunia dan Akhirat.!

Hadits Qudsi :

�Qaalalaahu ta�aalaa Lam yasa�nii ardhii wa laa samaa-ii wawasi�anii Qalbu�abdil mukminul layyinul waadi�u.�

Artinya : �Allah ta�ala berfirman : Tak dapat memuat Zat-Ku , Bumi dan Langit-KU; yang dapat memuat ZAT-KU, ialah hati hamba-KU yang Mukmin, Lunak dan Tenang� ( H.R. Ahmad dari Wahab bin Munabbih) (= La allaakum Tuflihuun!)

3. HAKIKAT : (Kuliahnya sama dengan Syari�at pada nomor 1) tetapi sudah BERHASIL HAQQUL YAKIN, SUDAH TERUJUD/SUDAH MENJADI KENYATAAN ILMU TAUHID itu dan oleh karenanya SUDAH MENCAPAI KEMENANGAN, (sudah HAQQUL YAKIN dalam keyakinan dan dalam amalan) lihat nomor 2 diatas.

4. MA�RIFAT : (telah TETAP ISTIQAMAH dalam REALITA ILMU TAUHID) Ia telah siap dalam PENERAPAN ILMU TAUHID yang sebenarnya dan KEHIDUPAN DUNIA AKHIRATH bagi DIRI dan kelilingnya dan seluruh JAGAD RAYA, karena : Dalam seluruh tubuhnya, dalam setiap tetes darahnya, dalam tiap gerak nafasnya dan tiap gerak gerik anggotanya, telah HADIR KALIMAH ALLAH (telah menyebar secara keseluruhan Kalimah Allah itu keseluruh tubuhnya, berpangkal dari sumbernya (HATI Sanubarinya), lihat diatas pada nomor 2 (TARIKAT).

Dan dengan Kalimah Allah yang telah berada dalam seluruh dirinya itu, yang dianugerahkan Allah padanya, ia mampu meneruskan pekerjaan pekerjaan RASULULLAH SAW sebagai Khalifah Rasul dan Khalifah Allah dimuka bumi yaitu : Meneruskan membawa Rahmat Allah langsung dari Allah SWT, kepada seluruh Alam semesta, sesuai dengan Ayat-ayat Al Qur�an dan Hadits � hadits Nabi, seperti yang tertera dibawah ini :

Q.S. Al Anbiyaa, Ayat 107 :

�WAMAA ARSALNAAKA ILLAA RAHMATAN LIL �AALAMIIN�

Artinya : �Kami tiada mengutus engkau (ya Muhammad),melainkan menjadi Rahmat untuk semesta alam.�

Tiada Aku turunkan engkau ya Rasul kedunia, melainkan untuk membawa rahmat-KU keseluruh Alam, Langsung dari-Ku).

Orang seperti tersebut diatas yang mampu meneruskan pekerjaan � pekerjaan Rasulullah SAW sebagai Khalifah Rasul dan Khalifah Allah dimuka bumi untuk meneruskan membawa Rahmat Allah pada seluruh alam semesta ( antara lain tidak akan datang kiamat, kalau masih ada orang � orang/yang benar benar berdzikir Allah, Allah) (H.R. Muslim).

Tentu saja Dzikir yang dimaksud adalah dzikir yang HIDUP dan BERJAYA yaitu dzikir dari orang � orang yang telah mencapai maqam sempurna Tauhid nya pada Allah SWT yaitu : dari Golongan II, III, IV, yang dewasa ini jarang sekali dapat ditemui! Bukanlah Dzikir dari orang orangdari golongan I, yang banyak sekali ditemui! Barang kali berjuta banyaknya! Tetapi tidak bertenaga/tidak berjaya akan Dzikirnya sama sekali, karena hanya berdzikir pada lidahnya saja, sehingga tidak dibalas Allah SWT, karena tidak memenuhi syarat Dzikir yaitu TIDAK MEMAKAI WASILAH ALLAH, yang menyampaikan Dzikirnya pada sisi Allah SWT.! Sehingga TIDAK TERBALAS.!

2.HADIT QUDSI :
�Kalau engkau melihat bahwa seseorang dikunjungi oleh masyarakat ramai dan kau lihat ia menaburkan segala macam kebajikan dan rahmat, naik saksiklah engkau, bahwa ia adalah seorang Kekasih-KU, yang AKU wakilkan kepadanya, (sebagai Khalifah KU dan Khalifah Rasul � KU) untuk menaburkan Rahmat-KU sebanyak banyaknya, bernaunglah engkau dibawah lindungan-nya, engkau akan selamat Dunia dan Akhirath ( H.R. Al Qudha�ie dari Abu Said R.A.)�

3. Q.S. Al Kahfi, 17 :

�May yahdillaahu fahuwal muhtad wa may yudhlil falan tajida lahuu waliyam mursyidaa�

Artinya : �Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, dialah orang yang mendapat petunjuk dan siapa yang dibiarkan Nya sesat, maka tidak ada seorang Mursyid pun yang memberinya petunjuk�.

(Petunjuk langsung dari-KU dan atas nama-KU, via khalifah �KU tersebut)

Orang yang seperti diataslah yang disebut juga : Seorang Mursyid atau Khalifah Rasul dan Khalifah Allah.

4. Hadits Qudsi :

Apabila seorang hamba-KU menghampirkan dirinya kepada-Ku dengan suatu amalan yang Aku Cintai, selain/lebih dari pada sekedar ia mengamalkan apa � apa yang KU wajibkan atasnya, dan ianya terus menerus ( Ber- wajaahidu fi sabiilihi/washabiru, washabiru) menghampirkan dirinya kepada-KU dengan amalan � amalan yang baik tersebut, hingga AKU akhirnya mencintainya, maka apabila AKU telah mencintainya, adalah AKU pendengarannya bila ia mendengar, adalah AKU penglihatannya bila ia melihat, (mata-KU diatas matanya) adalah AKU tangannya bial ia mengambil (melakukan sesuatu) (Tangan AKU berada di atas tangannya).

Q.S. Al Fath, ayat 10 :

���Tangan Allah berada diatas tangan mereka (wajah ALLAH berada diatas wajah mereka)�

Maka Akulah kakinya bila ia berjalan; jika ia memohon niscaya AKU perkenankan permohonannya dan jika ia meminta perlindungan kepada-KU, pastilah AKU lindungi akan dia (H.R. Bukhari).

5. H.R. Atthabrani, Al Hakim dan Abu Na�im :

Allah Ta�ala berfirman :

�Sesungguhnya Wali-Wali-KU dari pada hamba KU dan Kekasih � Kekasih-KU dari makhluk-KU, yaitu mereka yang disebut namanya, jika orang menyebut nama-KU dan AKU disebut bila orang menyebut nama mereka.�

(Sebut nama Kekasih-KU, Aku telah hadir pada sisimu, untuk memberi pertolongan � KU padamu, nama-KU berada diatas nama Kekasih-KU dan nama Wali-Wali � KU!)

6. Orang tersebut diataslah yang mampu mencapai maqam ikhsan dalam : Ashalatu Mi�rajul Mu�miniin : �Shalat adalah Mi�raj bagi orang mukmin� (bukan hanya mi�raj dalam cerita saja atau dalam angan angan saja!) dan orang inilah yang dikasihi Allah dan ialah pembawa/sipenerus Wasilah Allah dari Rasulullah SAW yang diterimanya via ahli Silsilah (aulia � aulia Allah pilihan); Wasilah Allah adalah suatu faktor tak terhingga kapasitasnya, yang mutlak harus ada, guna menyampaikan segala ibadath kita langsung ke Hadirath Allah SWT.!

WASILAH ALLAH = TALI ALLAH: NUR ILAHI : AL BURAQ :

orang seperti tersebut diataslah yang dimaksud HADITS RASULULLAH yang berbunyi

Adakanlah (jadikanlah) dirimu (Rohanimu) beserta Allah, jika engkau belum bisa menjadikan dirimu (Rohanimu) beserta Allah, maka adakanlah (jadikanlah) dirimu (Rohanimu) beserta dengan orang yang beserta Allah, maka sesungguhnya orang itulah yang menghubungkan engkai langsung kepada Allah (yaitu Rohaninya) (H.R. Abu Daud)� Karena TALI ALLAH ada dalam dirinya, yang menghubungkan Roh � mu langsung pada Allah; jadi ianya bukan sembarang Guru Agama biasa yang kebanyakan.

7. Orang inilah yang selalu/senantiasa menjaga dan memelihara amalan dan ibadathnya supaya tetap dalam Muraqabah, Musyahadah dan Mukasyafah terhadap Allah SWT.

Ianya adalah juga sebagai salah seorang PENASEHAT bagi semesta alam sesuai dengan Firman Tuhan

� Fas aluu ahladz dzikri in kuntum laa ta�lamuun�

Artinya : � Maka bertanyalah kepada Ahli Dzikir jika kamu tidak mengetahui�

ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR WALILLAAHILHAMD!

Wabillahi taufiq wal hidayah!

Sekian dan terima kasih.

sumber : http://suraukita.org/filedatasurau/lightwindow/detailteknologi.php?ID=3

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon saran dan Komentarnya untuk perkembangan blog ini. Terima Kasih.